CARA BELAJAR ANAK-ANAK BEROTAK KANAN
Lokasi SDIT Mutiara Karanggede
BAGAIMANA CARA BELAJAR ANAK-ANAK YANG DOMINAN OTAK KANAN
Anak-anak yang didiagnosa ADD, ADHD dan Learning Disability mempunyai cara berbeda dalam belajar. Anak-anak tersebut pada umumnya lebih dominan otak kanannya sehingga membutuhkan cara belajar “berbeda” dari anak-anak yang dominan otak kirinya. Bagaimana cara belajar dengan anak-anak yang dominan otak kanannya? Mari kita coba langkah-langkah dibawah ini (yang membutuhkan pemahaman lebih dari kita para orang tua dan pendidik lainnya):
1. Ajak anak untuk bekerja sama
Anak-anak yang dominan otak kanan lebih peka perasaannya, oleh karena itu mulailah belajar dengan meminimalkan tekanan terhadap anak. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan rasa percaya dirinya. Tegaskan bahwa apapun yang terjadi pada ananda, anda akan tetap menyayanginya. Jangan ragu dan malu untuk mengungkapkan kasih sayang pada anak. “Ayah dan ibu menyayangi kamu karena kamu adalah _________” (isi dengan nama ananda).
Setelah menguatkan rasa percaya dirinya, lakukan pendekatan kepada anak dengan kata-kata yang jauh dari kesan menyuruh. Sikap orang tua yang santai dan bersahabat akan menjadikannya tahu bahwa tidak ada agenda khusus dan tidak ada harapan tertentu.“Rudi, habis makan malam nanti kita membaca bersama yuk? Berduaan? (misalnya). Atau jangan menanyakan sesuatu pada anak dengan nada putus asa seperti :”Apakah kamu sudah belajar?” atau “Apa PR mu sudah kamu kerjakan?”. Pertanyaan –pertanyaan ini akan membuat ananda semakin menjauh dari kegiatan tersebut(belajar-mengerjakan PR) karena secara tidak sadar kita telah “menghakimi “ mereka.
2. Jangan mengkritik anak anda (hargai setiap usahanya)
Jika ananda membuat kesalahan, jangan langsung di salahkan pada saat itu. Waktu Yang tepat untuk mengoreksi kesalahan mereka adalah ketika dia sudah merampungkan tugasnya. Pujilah mereka secara proporsional . Pujian haruslah bersifat spesifik dan sesuai dengan kemajuan yang sudah dicapai. Misalnya “ Alhamdulillah, abang keren lho…ibu sangat senang karena abang sudah bisa lebih focus. “ Hindari memuji yang meskipun itu baik tapi akan dianggap sebagai beban oleh anank seperti, “kamu genius sekali nak” atau “Kamu pasti jadi juara kelas tahun ini” atau “ayah senang , kamu sudah berusaha mengerjakan soal matematika itu.”
Balaian positif sangat penting bagi anak-anak yang cenderung menggunakan otak kanannya karena mereka akan lebih merasakan. Berbeda dengan anak dominan otak kiri, mereka cenderung tidak menghayati kritik karena mereka lebih logis menerima koreksi dan saran tanpa memasukkannya ke dalam hati.
3. Berilah tantangan
Anak dominan otak kanan memang tidak suka dikritik, akan tetapi mereka suka tantangan. Hal ini juga dimaksudkan untuk membangun keyakinannya. Jauhkan anggapan negative kita tentang mereka. Contoh, memberikan soal matematika kelas 5 kepada anak kelas 4. Anda hanya perlu mengatakan “Ini memang sulit, oleh karena itu jangan takut salah. Kebanyakan orang juga pernah salah, tapi cobalah.”
Salah satu riset menunjukkan bahwa ketika anak dengan dominan otak kanan dihadapkan dengan tugas-tugas sulit, mereka bisa sangat focus yang memungkinkan mereka untuk memvisualisasikannaya.
4. Memilih tempat yang tenang dalam belajar
Untuk alasan yang sudah sangat jelas, tempat ideal untuk anak ADD ketika belajar adalah tempat yang paling minim gangguannya. Jauhkan TV, telphon, bahkan saudara-saudaranya ketika anak mulai untuk belajar. Jadi pastikan kegiatan belajar itu anda lakukan “berdua” yang cukup 10-15 menit setiap harinya dan konsisten.
Pada anak yang mengalami gangguan konsentrasi, kurang porsi nonton televise terutama 1-2 jam sebelum tidur. Karena apa yang dilihatnya sebelum tidur akan menguras konsentrasi mereka untuk memvisualisasikan apa yang telah dia lihat kedalam benaknya sehingga kadang itu semua menyebabkan anak sulit untuk memulai tidur.Ganti ritual nonton tv dengan bercerita atau bimbingan untuk memahami satu topik tertentu.
5. Jangan memaksanya duduk diam
Terutama untu anak-anak yang hiperaktif, mereka betul-betul perlu bergerak untuk berfikir. Mereka masih bisa mendengarkan dan sekaligus belajar saat mereka berjalan-jalan.
Yang dibutuhkan anak-anak dominan otak kanan tidak saja kurikulum yang relevan dan penyajian yang menarik (dengan berbagai alat dan warna). Namun anak-anak yang biasa disebut ADD/ADHD ini membutuhkan stimulasi lebih dalam belajar disbanding anak-anak lainnya. Karena kalau mereka tidak mendapatkannya mereka akan berupaya menciptakan dan membuat stimulasi mereka sendiri (yaitu lewat prilaku hiperaktif)
6. Berilah dia gambaran besarnya
Anak dengan dominan otak kanan belajar dari yang umum ke yang khusus. Anak ADD perlu mengetahui tujuan akhirnya sebelum member petunjuk-petunjuk bagaimana caranya. Contoh: Untuk mengilustrasikan konsep tentang volume maka isilah sebuah botol sebelum mengajarkan rumus volume V=panjang x lebar xtinggi.
7. Ajari membuat gambar dibenaknya
Anak yang cenderung menggunakan otak kanan memiliki daya ingat dan kemampuan visual yg bagus. Hal ini bisa kita manfaatkan untuk menanamkan konsep tentang sesuatu. Sebagai contohuntuk melatih ingatan anak tentang sesuatu, berilah kesempatan padanya untuk memvisualisasikan instruksi atau materi pelajaran kedalam benaknya terlebih dahulu. Misalnya untuk mengajarkan konsep tentang cirri-ciri makhluk hidup. Bimbing anak untuk memejamkan mata ketika kit mengatakan cirri-ciri makhluk hidup itu adalah : bernafas (anak diminta membayangkan ketika dia bernafas, dansebagainya.
(Dirangkum dari buku: Anak Berotak kanan didunia yang berotak kiri, Jeffery Freed, M.A,T., dan Laurie Parson)
BAGAIMANA CARA BELAJAR ANAK-ANAK YANG DOMINAN OTAK KANAN
Anak-anak yang didiagnosa ADD, ADHD dan Learning Disability mempunyai cara berbeda dalam belajar. Anak-anak tersebut pada umumnya lebih dominan otak kanannya sehingga membutuhkan cara belajar “berbeda” dari anak-anak yang dominan otak kirinya. Bagaimana cara belajar dengan anak-anak yang dominan otak kanannya? Mari kita coba langkah-langkah dibawah ini (yang membutuhkan pemahaman lebih dari kita para orang tua dan pendidik lainnya):
1. Ajak anak untuk bekerja sama
Anak-anak yang dominan otak kanan lebih peka perasaannya, oleh karena itu mulailah belajar dengan meminimalkan tekanan terhadap anak. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan rasa percaya dirinya. Tegaskan bahwa apapun yang terjadi pada ananda, anda akan tetap menyayanginya. Jangan ragu dan malu untuk mengungkapkan kasih sayang pada anak. “Ayah dan ibu menyayangi kamu karena kamu adalah _________” (isi dengan nama ananda).
Setelah menguatkan rasa percaya dirinya, lakukan pendekatan kepada anak dengan kata-kata yang jauh dari kesan menyuruh. Sikap orang tua yang santai dan bersahabat akan menjadikannya tahu bahwa tidak ada agenda khusus dan tidak ada harapan tertentu.“Rudi, habis makan malam nanti kita membaca bersama yuk? Berduaan? (misalnya). Atau jangan menanyakan sesuatu pada anak dengan nada putus asa seperti :”Apakah kamu sudah belajar?” atau “Apa PR mu sudah kamu kerjakan?”. Pertanyaan –pertanyaan ini akan membuat ananda semakin menjauh dari kegiatan tersebut(belajar-mengerjakan PR) karena secara tidak sadar kita telah “menghakimi “ mereka.
2. Jangan mengkritik anak anda (hargai setiap usahanya)
Jika ananda membuat kesalahan, jangan langsung di salahkan pada saat itu. Waktu Yang tepat untuk mengoreksi kesalahan mereka adalah ketika dia sudah merampungkan tugasnya. Pujilah mereka secara proporsional . Pujian haruslah bersifat spesifik dan sesuai dengan kemajuan yang sudah dicapai. Misalnya “ Alhamdulillah, abang keren lho…ibu sangat senang karena abang sudah bisa lebih focus. “ Hindari memuji yang meskipun itu baik tapi akan dianggap sebagai beban oleh anank seperti, “kamu genius sekali nak” atau “Kamu pasti jadi juara kelas tahun ini” atau “ayah senang , kamu sudah berusaha mengerjakan soal matematika itu.”
Balaian positif sangat penting bagi anak-anak yang cenderung menggunakan otak kanannya karena mereka akan lebih merasakan. Berbeda dengan anak dominan otak kiri, mereka cenderung tidak menghayati kritik karena mereka lebih logis menerima koreksi dan saran tanpa memasukkannya ke dalam hati.
3. Berilah tantangan
Anak dominan otak kanan memang tidak suka dikritik, akan tetapi mereka suka tantangan. Hal ini juga dimaksudkan untuk membangun keyakinannya. Jauhkan anggapan negative kita tentang mereka. Contoh, memberikan soal matematika kelas 5 kepada anak kelas 4. Anda hanya perlu mengatakan “Ini memang sulit, oleh karena itu jangan takut salah. Kebanyakan orang juga pernah salah, tapi cobalah.”
Salah satu riset menunjukkan bahwa ketika anak dengan dominan otak kanan dihadapkan dengan tugas-tugas sulit, mereka bisa sangat focus yang memungkinkan mereka untuk memvisualisasikannaya.
4. Memilih tempat yang tenang dalam belajar
Untuk alasan yang sudah sangat jelas, tempat ideal untuk anak ADD ketika belajar adalah tempat yang paling minim gangguannya. Jauhkan TV, telphon, bahkan saudara-saudaranya ketika anak mulai untuk belajar. Jadi pastikan kegiatan belajar itu anda lakukan “berdua” yang cukup 10-15 menit setiap harinya dan konsisten.
Pada anak yang mengalami gangguan konsentrasi, kurang porsi nonton televise terutama 1-2 jam sebelum tidur. Karena apa yang dilihatnya sebelum tidur akan menguras konsentrasi mereka untuk memvisualisasikan apa yang telah dia lihat kedalam benaknya sehingga kadang itu semua menyebabkan anak sulit untuk memulai tidur.Ganti ritual nonton tv dengan bercerita atau bimbingan untuk memahami satu topik tertentu.
5. Jangan memaksanya duduk diam
Terutama untu anak-anak yang hiperaktif, mereka betul-betul perlu bergerak untuk berfikir. Mereka masih bisa mendengarkan dan sekaligus belajar saat mereka berjalan-jalan.
Yang dibutuhkan anak-anak dominan otak kanan tidak saja kurikulum yang relevan dan penyajian yang menarik (dengan berbagai alat dan warna). Namun anak-anak yang biasa disebut ADD/ADHD ini membutuhkan stimulasi lebih dalam belajar disbanding anak-anak lainnya. Karena kalau mereka tidak mendapatkannya mereka akan berupaya menciptakan dan membuat stimulasi mereka sendiri (yaitu lewat prilaku hiperaktif)
6. Berilah dia gambaran besarnya
Anak dengan dominan otak kanan belajar dari yang umum ke yang khusus. Anak ADD perlu mengetahui tujuan akhirnya sebelum member petunjuk-petunjuk bagaimana caranya. Contoh: Untuk mengilustrasikan konsep tentang volume maka isilah sebuah botol sebelum mengajarkan rumus volume V=panjang x lebar xtinggi.
7. Ajari membuat gambar dibenaknya
Anak yang cenderung menggunakan otak kanan memiliki daya ingat dan kemampuan visual yg bagus. Hal ini bisa kita manfaatkan untuk menanamkan konsep tentang sesuatu. Sebagai contohuntuk melatih ingatan anak tentang sesuatu, berilah kesempatan padanya untuk memvisualisasikan instruksi atau materi pelajaran kedalam benaknya terlebih dahulu. Misalnya untuk mengajarkan konsep tentang cirri-ciri makhluk hidup. Bimbing anak untuk memejamkan mata ketika kit mengatakan cirri-ciri makhluk hidup itu adalah : bernafas (anak diminta membayangkan ketika dia bernafas, dansebagainya.
(Dirangkum dari buku: Anak Berotak kanan didunia yang berotak kiri, Jeffery Freed, M.A,T., dan Laurie Parson)
Komentar
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda...